Darti isyanti/ ke-9: Kiat menulis Cerita Fiksi

  Penulis : Darti Isyanti, M.Pd

Judul     : Kiat menulis cerita fiksi

Resume ke-9

Gelombang -29

Tanggal 14 Juni 2023


Nara sumber : Sudomo, S.Pt

Moderator     : Arofiah Afifi, S.Pd











Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillah malam ini dapat mengikuti kuliah bersama orang-orang hebat. Malam ini materi yang diberikan yaitu bagaimana menulis cerita fiksi. Axcara ini dibuka oleh kak Ovi atau Kak Arofiah Afifi, S.Pd yang keren abis.

Nara sumber membuka acara dengan ulasan :

Sastra adalah sebuah kemewahan, fiksi adalah sebuah kebutuhan.

― Gilbert K. Chesterton

Jurnalisme membuat para pembacanya bisa menjadi saksi sejarah. 

Karya fiksi memberi kesempatan kepada pembacanya untuk menghidupkannya.

John Hersey.

Apa yang terlintas di dalam benak Anda, saat membaca kata fiksi?

Mungkin teringat tokoh dengan nama Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Tere Liye dan banyak lagi tokoh populer yang karyanya telah menggugah serta menjadi inspirasi  banyak orang.  Ingin meneladani dan mengikuti jejak mereka?

Tetap di Kelas Belajar menulis Nusantara. Kita akan berjumpa lagi nanti malam. Dalam Kiat Menulis Cerita Fiksi Jangan lewatkan.

Sudomo, S.Pt., beliau pengiat literasi dan praktisi dari Pulau Seribu Masjid, Lombok sebenarnya tidak begitu penting. Tentunya bagi sebagian orang yang tidak ingin mengenalnya lebih jauh lagi. Berbeda halnya dengan beberapa orang yang penasaran dengan profilnya.

Sebagai seorang guru di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat, menurut sebagian orang, Sudomo telah memberikan banyak kontribusi dalam bidang literasi dan edukasi.

Jurnalisme membuat para pembacanya bisa menjadi saksi sejarah. 

Karya fiksi memberi kesempatan kepada pembacanya untuk menghidupkannya.

John Hersey.

Menulis cerita  fiksi?

Saya sering membaca buku karya Helvy Tiana Rosa,  seperti Ketika Mas Gagah Pergi. Asma Nadia,  Pesantren Impian atau Surga yang Tak Dirindukan. Tere Liye Negri Para Bedebah.

Sedikit bocoran tentang profil Narasumber kita Malam ini, yaitu  sebagai seorang guru di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat,  sebuah daerah yang populer dengan nama negri seribu mesjid dan laut yang sangat indah. Ternyata MazMo ini, yang jebolan  peternakan, melahirkan buku solo dari KBMN dengan kumpulan resume dalam bentuk cerita fiksi dengan judul Pahlawan Literasi.

Tips :

A. Mulai dari Diri

Memulai sesi berbagi kita, silakan Bapak/Ibu menjawab dengan jujur beberapa pertanyaan berikut ini:

1. Seberapa sering Bapak/Ibu menulis cerita fiksi?

2. Mengapa Bapak/Ibu tertarik menulis fiksi?

3. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang menulis fiksi?

4. Bagaimana langkah Bapak/Ibu agar bisa menulis fiksi dengan baik?

B.  Eksplorasi Konsep

Pertama, Syarat Menulis Cerita Fiksi

1. Komitmen dan niat yang kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai;

2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset agar cerita fiksi tetap logis;

3. Banyak membaca cerita fiksi sebagai bekal tambahan terkait teknik penulisan;

4. Mempelajari KBBI dan PUEBI;

5. Memahami dasar-dasar menulis fiksi, dan

6. Menjaga komitmen menulis cerita fiksi.

Untuk mengetahui ini premis atau bukan, Bu Ovi bisa menjabarkannya sebagai berikut:

1. Tokoh: ... 

2. Karakter: ... 

3. Tantangan: ... 

4. Resolusi: ... 

Kedua, Membuat Premis

Premis bisa diartikan sebagai ringkasan/sinopsis cerita fiksi yang mengandung tokoh, karakter, rintangan, dan resolusi hanya dalam satu kalimat.

Ketiga, Proses Kreatif Menulis

Untuk tulisan misalnya cerpen, setelah menemukan tema, saya lebih nyaman menentukan ending-nya dulu seperti apa. Selanjutnya barulah menentukan genre yang sesuai (romance, horor, dll).Setelah itu barulah saya membuat kerangka karangan. Kerangka karangan ( outline ) sederhana berupa tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang tulisan.Terakhir adalah mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi tulisan utuh. Yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah prinsip selesaikan apa yang telah dimulai dan jangan menulis sambil mengedit.etelah tulisan selesai, silakan melakukan swasunting. Swasunting terkait logika cerita, penulisan, dan tata bahasa. Bisa juga meminta bantuan teman lain sebagai pembaca pertama untuk memberikan masukan.

C.  Ruang Kolaborasi

Pada alur ini saya mengajak Bapak/Ibu untuk berkolaborasi. Silakan Bapak/Ibu melanjutkan kalimat berikut ini, sehingga menjadi utuh. Boleh panjang atau pendek. Terserah Bapak/Ibu, ya

Silakan dilanjutkan kalimat berikut ini:

Brak!

Terdengar suara daun pintu dibanting. Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong. Dalam remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya.

D.  Demonstrasi Kontekstual
Sebagai bentuk pemahaman Bapak/Ibu, silakan tuliskan 5 tema cerita fiksi. Selanjutnya silakan mengembangkannya menjadi sebuah premis. Jangan lupa tambahkan ke dalam resume Bapak/Ibu
E. Elaborasi Pemahaman
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu mencari referensi lain terkait materi menulis fiksi. Bapak/Ibu juga bisa membaca karya fiksi dari penulis lain sebagai bahan belajar tambahan.
F.  Koneksi Antarmateri
Pada alur ini Bapak/Ibu bisa membuat rangkuman singkat terkait menulis cerita fiksi dari materi yang sudah kita pelajari bersama-sama
G.  Aksi Nyata
Pada alur ini, berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu, silakan membuat resume kelas belajar menulis pertemuan ke-9 ini dengan gaya fiksi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darti Isyanti/Hari ke-2 : Produktif diusia senja

Darti Isyanti/ke- 6 : Teknik menulis untuk situs portal berita

Darti Isyanti, ke 23/ Merdeka menulis Omjay