Darti Isyanti/ ke-14 : Konsep buku non fiksi

 Penulis: Darti Isyanti

Judul     : Konsep buku non fiksi

Resume ke-14

Gelombang -29

Tanggal 24 Juli 2023


Nara sumber : Musiin, M. Pd

Moderator     : Lely suryani











Assalamualaikum warohmatullahi Wabarokatuh. 

Malam yang ke -14 malam ini bersama narasumber yang luar biasa. beliau adalah seorang kepala sekolah yang juga pengajar praktik. Biodata beliau adalah sebagai berikut : Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 .

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dalam bidang organisasi sosial.

Selamat malam Indonesia, selamat malam   Bapak Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis gelombang 29 dari Sabang sampai Merauke.  Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena di kesempatan ini kita semua masih diberi rejeki sehat sehingga bisa menimba ilmu menulis buku nonfiksi.Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Om Jay dan Mbak Leny  yang telah memberi kesempatan kepada  saya untuk berbagi sedikit ilmu dan berdiskusi dengan Bapak Ibu.

Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8,  yang di awal bergabung di kelas menulis Om Jay juga belum mempunyai karya. JADI JANGAN KUATIR TETAP OPTIMIS, AKAN LAHIR KARYA dari tangan Bapak Ibu semua. Karya yang lahir tidak harus ke penerbit mayor, Bapak ibu bisa mulai menulis di blog maupun mengirimkan karya ke penerbit minor. Bangunlah branding sebagai penulis dari hal sederhana namun konsisten. Hal ini akan menjadi stimulus untuk karya yang hebat.

Gelombang 8 terbentuk di saat pandemic Covid 19, yang tentu saja situasi dan kondisinya tidak sama dengan saat ini, ERA KURIKULUM MERDEKA. Kesimpulannya berproseslah mengikuti perkembangan jaman yang tiap detik berubah.[19.36, 26/7/2023] +62 812-5995-0111: Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. 

Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Nah, coba Bapak Ibu merenung sejenak, apakah Bapak Ibu mempunyai "Sebuah Buku" di dalam diri Bapak Ibu? Pengalaman dan pengetahuan apa yang belum tereksplore?[19.42, 26/7/2023] +62 812-5995-0111: Menulis memang bukanlah hal yang mudah, apalagi harus dilakukan oleh kita yang tidak suka membaca, malah lebih sulit lagi. Menulis adalah keterampilan produktif, ini berarti keterampilan yang membutuhkan modal. Modalnya adalah banyak membaca dan mengamati fenomena yang ada.

Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Alasan saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1. Mewariskan ilmu lewat buku.

2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Bagaimana dengan Bapak Ibu? Coba tanya ke diri Bapak Ibu?  Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.









Menulis ini sebenarnya untuk saat ini mempunyai makna yang luas. Membuat konten sebenarnya adalah turunan dari menulis. Bagaimana sebuah tim kreatif menghasilkan karya jika tidak didahului oleh konsep yang ditulis.

Tema diskusi malam ini  adalah Penulisan Buku Nonfiksi. Diskusi kita mulai dengan pengertian buku nonfiksi. Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan FAKTA dan KENYATAAN. Isi dari buku nofiksi adalah INFORMASI, PENGETAHUAN atau WAWASAN. Apa tujuannya? Tujuan penulisan buku nonfiksi adalah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada. Ciri buku nonfiksi

1. Menggunakan bahasa formal.

2. Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.

3. Ditulis berdasarkan fakta.

4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.

5. Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

6. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.

Buku nonfiksi itu apa saja ya? Jenis Buku Nonfiksi

Ada 2 jenis buku nonfiksi

1. Buku Nonfiksi Murni

2. Buku Nonfiksi Kreatif

Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya.

Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada SKRIPSI, DISERTASI,  ARTIKEL, FEATURE,  dll

Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang.

Contoh buku nonfiksi kreatif adalah

1. Biografi

2. Autobiografi

3. Memoar

4. Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi

5. Buku panduan/manual

6. Buku pelajaran/buku teks/pendamping

7. Encyclopedia/kamus

8. Buku catatan perjalanan

Mudah bukan? Dan saya yakin semua Bapak Ibu telah memiliki buku nonfiksi di dalam diri. Contohnya? Untuk saat ini yang lagi hit dan banyak dicari adalah cara merumuskan CP menjadi TP, ATP dan Modul Ajar.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Bu ku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.Bagaimana prosesnya? Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan

Langkah Pertama

 Pratulis

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat Mind Mapping

9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8. Membaca buku

Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020. Referensi buku yang saya tulis berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dari :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan. Ini kerangka buku yang saya tulis. BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet 

Silakan dibaca dulu Bapak Ibu sambil menikmati segelas kopi dan sepotong pisang goreng.

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau.https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Anotomi Buku

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis


Apakah anatomi ini penting? Jika Bapak Ibu ingin mendapatkan sertikat sebagai penulis, hal ini akan ditanyakan oleh asesor. Langkah kedua. Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Di langkah kedua ini, Bapak Ibu silakan menulis menulis dan menulis. Bapak Ibu tidak perlu terlalu idealis harus sempurna.

[20.19, 26/7/2023] +62 812-5995-0111: Langkah ketiga


Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Ketika langkah kedua terlewati, Bapak Ibu bisa memeriksa kembali tulisan mulai dari awal sampai akhir. Langkah keempat 

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma

Hambatan-hambatan dalam menulis 

1. Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambatan tujuan

5. Hambatan psikologis

Malam ini saya bertanya: 

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Nama saya Darti Isyanti dari jakarta utara.  Izin bertanya ibu nara sumber dan ibu moderator. Saya sedari dulu ingin sekali menulis, namun baru kali ini menemukan komunitas yang tepat untuk menulis. namun yang jadi permasalahan selaku guru terkadang sangat sibuk dengan tugas-tugas dan tidak sempat membaca, sehingga tulisan yang sekarang saya hasilkan pun mungkin kurang berbobot. Mohon tip dan trik kira-kira apa yang harus saya baca, juirnal, buku atau informasi yang ada di google sebagai penambah ilmu dan referensi saya. Bagaimana cara menulis buku non fiksi namun yang diminati dan di sukai oleh pembaca? Terimakasih bu IIN dan bu Lely. Waalaikum salam Ibu Darti dari Jakarta. Alhamdulillah bu. Tip untuk bisa menulis adalah dengan membaca dan menulis setiap hari. Membaca maknanya sangat luas. Ibu bisa membuka you tube, bisa membaca praktik baik teman-teman di PMM, membaca blog dll. Dengan membuka cakrala seluas-luasnya, ibu akan semakin terasah kepekaan akan fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Dari sini, ibu akan semakin peka hal apa yang diminati oleh tema-teman atau calon pembaca buku ibu. Menulislah hal yang ibu sukai dan kuasai. Ini akan mempermudah ibu dalam menulis.

Demikianlah  resume malam ini.

Waasslamualaikum Wr.Wb. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darti Isyanti/Hari ke-2 : Produktif diusia senja

Darti Isyanti/ke- 6 : Teknik menulis untuk situs portal berita

Darti Isyanti, ke 23/ Merdeka menulis Omjay