Darti Isyanti/ ke-10: Menulis itu mudah

 Penulis : Darti Isyanti, M.Pd

Judul     : Menulis Itu Mudah

Resume ke-10

Gelombang -29

Tanggal 17 Juni 2023


Nara sumber : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator     : Yandri Novita Sari, S.Pd










Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.

Malam ini senang sekali kuliah bersama pak Prof Dr. Ngainun naim dan dimoderatori oleh bu Ayang. Malam ini mengupas menulis itu mudah.materi kita malam ini Menulis itu Mudah. Materi kita malam ini Menulis itu Mudah. Aaahh masa sih mudah... Benarkah semudah itu?

Moderator memperkenalkan diri, nama beliau  Yandri Novita Sari, saya berasal dari Ranah Minangkabau, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Kalau bapak ibuk kesini akan disuguhi pemandangan sepanjang perjalanan panorama pantai dan Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari Ujung  utara hingga ujung selatan pulau Sumatera. Narasumber  materi Menulis itu Mudah malam ini langsung dari Guru Besar sekaligus Profesor, beliau adalah bapak Prof. Dr. Ngainun Naim. Berasal dari Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek.


 Saya memiliki tiga blog untuk memuat catatan sederhana saya. Salah satunya yang baru saja saya bagikan tentu bukan tulisan ilmiah.Tulisan sederhana. Tulisan pengalaman menjadi model tulisan yang saya kira mudah untuk dibuat. Seperti tulisan di atas. Isinya hanya kisah perjalanan saya. Pengalaman hidup sehari-hari. Nah, saya akan masuk ke materi.

Menulis Itu Mudah. Benarkah? Bisa benar, bisa tidak. Mudah bagi yang sudah terbiasa. Tidak bagi yang belum terbiasa. Sekarang bagaimana caranya agar bisa mudah? Saya akan sampaikan beberapa hal agar menulis itu bisa mudah. [1] Tulislah apa yang diketahui jangan menulis yang tidak Anda ketahui. Contohnya anda bisa menulis pengalaman hidup sehari-hari.

Tiga tulisan ini mudah saya tulis karena hanya berdasarkan pengalaman. Jadi jika ingin menulis mudah, tulislah apa yang Anda ketahui. Jika Bapak Ibu sekalian adalah seorang guru, tulis saja pengalaman keseharian yang sesungguhnya sangat kaya. Kunci kedua menulis mudah; [2] yakinkan dalam diri Anda bahwa menulis itu memang mudah. Jangan berpikir kalau menulis sulit. Harap bedakan antara PIKIRAN dengan PRAKTIK Anda dalam menulis. PIKIRAN itu kunci penting yang menentukan tindakan.

Jika Anda sekalian berpikir bahwa menulis itu sulit, Anda akan mudah patah arang. Menghadapi kesulitan akan berhenti.Tapi jika menganggapnya mudah, nanti akan mudah betul. Hambatan akan bermetamorfosis menjadi tantangan. Itu kunci yang kedua. Kunci ketiga: menulislah sedikit demi sedikit. Menulis itu tidak harus banyak. Kuncinya KONSISTEN. Selalu tanamkan dalam diri untuk menulis setiap ada kesempatan.

 Jika Bapak Ibu tidak terbiasa menulis di komputer atau hape tapi terbiasa menulis tangan, jangan malu. Komputer atau hape itu hanya alat. Ia tidak menentukan produktif menulis atau tidak.Saya sampai hari ini masih juga menulis tangan. Kunci keempat: tulis apa yang Anda pikir. Jangan pikir apa yang akan ditulis. Pokoknya menulis saja. Menulis itu dunia aksi. Bukan hanya teori.

Kunci kelima: jangan menulis sambil dibaca atau diedit. Jadi kalau nulis itu fokus mengeluaarkan apa yang ada dalam pikiran. Terus saja tulis. Berarti tidak diedit? Tentu dan harus tapi waktunya jangan bersamaan dengan menulis. jika nulisnya malam, editnya besok. Mengapa? Menulis dan mengedit bersamaan itu membuat tulisan akan sulit selesai. Jadi nulis itu ya nulis saja. Ini yang akan membuat menulis menjadi mudah. Sebagai penutup, saya teringat dengan slogan yang dulu sangat terkenal. Slogan itu 3M. Pencetusnya AA Gym. Mulai dari diri sendiri,  M: mulai dari hal kecil. M: mulai sekarang juga. Menulis itu mudah ketika DIPRAKTIKKAN, bukan hanya DIDISKUSIKAN.

Pada kesempatan ini saya bertanya:
Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh, perkenalkan nama saya Darti Isyanti dari Jakarta utara. Izin bertanya pak. Saya ingin sekali punya buku solo yg tujuannya semua praktisi pendidikan dapat membaca buku saya. Sedangkan sy baru pemula. Apakah cita cita sya terlalu tinggi dan sulit ? Atau sy menulis hal-hal yg dimulai dari diri sendiri dulu ya pak? Selanjutnya apakah menulis buku ilmiah itu harus selalu mencantumkan buku referensi? Terima kasih pak dan bu Ayang.

 Waalaikumsalam. Salam kenal Darti Isyanti.Tidak ada yang tidak mungkin.Cita-cita seperti itu standar saja. Semangat dan terus mencoba.  Baca artikel ini ya ...https://www.spirit-literasi.id/2016/02/buku-berbasis-status.html.

Mengutip kata dari Louis L'Amour bu darti isyanti, "Mulailah menulis, jangan pedulikan apa pun. Air tidak akan mengalir hingga keran dihidupkan".

pertanyaan selanjutnya
Saya Rahmi dari Bogor,  ingin bertanya,  
1. Saya kalau sudah menulis,  jujur sering lupa waktu , bagaimana caranya agar kita terhindar dari penyakit tersebut Prof ? Maaf...sblmnya Prof..
2. Perihal 3M Prof, 

Menulis dari diri sendiri,  maksudnya  ?
Salam kenal Rahmi. [1] komitmen. Saya berusaha menulis tidak terlalu lama. Jika sudah setengah jam, saya paksa berhenti meskipun sedang asyik-asyiknya. Tubuh kita ada batasnya. [2] mulai dari diri sendiri itu artinya membangun kesadaran untuk menulis. Bukan dipaksa oleh orang lain.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darti Isyanti/Hari ke-2 : Produktif diusia senja

Darti Isyanti/ke- 6 : Teknik menulis untuk situs portal berita

Darti Isyanti, ke 23/ Merdeka menulis Omjay