Darti isyanti hari ke-27 Permainan gundu

 27. Permainan gundu 

Permainan gundu sangat populer dikalangan anak-anak Batawi. sampai saat ini masih banyak ditemukan anak-anak bermain gundu. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak laki-laki usia 6-12 tahun. Permainan ini dilakukan  di tempat yang agak luas seperti di teras, di halaman atau dibawah pohon.

Permainan gundu sendiri banyak jenisnya sesuai dengan perkembangan  zaman. Permainan ini membutuhkan alat berupa gundu, yang terbuat dari kaca atau tanah liat berbentuk bulat. Ukuran kelereng biasanya berdiameter ½ inci. Kelereng atau gundu dapat dijadikan permainan yang kreatif, edukatif dan kompetitif. Pada beberapa daerah kelereng disebut juga gundu sebutan untuk daerah Betawi, ekar di palembang dan neker di jawa. Menurut Iswinarti cara bermain kelereng sebagai berikut :

  1. Pemain harus membuat lubang pada tanah atau lingkaran sebesar kelereng atau sesuai kesepakatan. 

  2. Bila pemain lebih dari 3 orang maka dibuat kelompok atau tim. kalau pemain 3 orang maka kelereng dapat dimainkan secara individu.

  3. Pemain membuat garis batas untuk star melempar kelereng.

  4. Lemparan kelereng yang menedekati lubang boleh main terlebih dahulu.Kemudian urutan selanjutnya sesuai dengan urutan kedekatannya dari lubang.

  5. pemain yang berhasil memasukkan kelereng ke dalam lubang memiliki kesempatan untuk menyerang lawan. ketika lawan terkena serangan tersebut maka kelereng tidak boleh dimainkan lagi atau disebut mati.

  6. Kelereng yang belum memasukkan gacoannya ke lubang belum bisa menyerang kelereng lawan. 

  7. Sebaliknya kelereng yang berhasil masuk kelubang boleh menyerang kelereng siapa saja dan mendapatkan point atau nilai.

  8. Pemain dikatakan selesai apabila  semua kelereng telah mati, dan permainan selesai. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Darti Isyanti/Hari ke-2 : Produktif diusia senja

Darti Isyanti/ke- 6 : Teknik menulis untuk situs portal berita

Darti Isyanti, ke 23/ Merdeka menulis Omjay