Darti hari ke 19- Permainan ucing-ucingan
18. Permainan ucing-ucingan
Permainan ucing-ucingan ini adalah permainan tradisional yang berasal dari Betawi. Permainan ini disebut kucing-kucingan atau anjing dan tikus. Dalam permainan ini menggambarkan perburuan seekor anjing mengejar tikus. permainan ini dimainkan oleh anak-anak usia 6-10 tahun dengan jumlah pemain 10-20 anak. Cara memainkan permainan ini adalah:
Peserta melakukan hompimpah, dan menyisakan 3 peserta.
Ketiga peserta melakukan pemilihan untuk menjadi anjing, kucing dan wasit dengan cara salah satu anak melebarkan telapak tangan nya dan ketiga anak menyanyikan lagu dengan syair sebagai berikut ;
Wer ... wer ... tak.
Ting lipiot tulang bawang.
Siapa kejepit masuk lubang
Ketiga pemain tersebut harus mengangkat jarinya atau bila tertangkap maka akan menjadi anjing, berikutnya kucing dan wasit. bila tidak tertangkap maka syair tadi dinyanyikan berulang-ulang sampai mendapatkan anjing, kucing dan wasit.
Setelah anjing, kucing dan wasit terpilih maka wasit mengarahkan peserta membuat lingkaran dan bergandeng tangan.
Sementara anjing berada di luar lingkaran dan kucing di dalam lingkaran. Apabila wasit mengucapkan “siap…mulai“. Maka anjing berusaha menerobos masuk ke lingkaran untuk menangkap kucing. Sementara peserta yang membuat pagar menghalang-halangi anjing untuk menangkap kucing.
Apabila kucing tertangkap anjing atau mengalami kejenuhan maka sepasang anjing dan kucing dapat digantikan dengan anak yang lain.
Dalam permainan ini nilai luhur yang dikembangkan adalah kerjasama, keuletan, tertib, menyusun strategi, kejujuran, saling menghargai.
Komentar
Posting Komentar