Darti hari ke 10 Tok kadal lubang

 8. Permainan tok kadal lubang

Tjahjaningtyas (2019: 92) mengatakan permainan tok kadal lobang disebut juga permainan kalawadi. Permainan tok kadal lubang di Daerah Istimewa Aceh disebut permainan peh kayee yang artinya pukul kayu hal ini terdapat dalam buku Iswinarti (1999: 18). Permainan ini sangat disukai oleh anak-anak. Permainan ini menurut penutur karena anak-anak terkejut melihat kadal lompat dengan cepat. Maka dibuatlah permainan tok kadal lubang di tempat lain nama permainan ini disebut tok kadal dua batu karena selain boleh menggunakan lubang permainan ini boleh menggunakan dua batu.

Permainan tok kadal lobang dapat dimainkan secara perorangan maupun dimainkan oleh kelompok. Apabila dimainkan secara perorangan maka pemainnya boleh 3 orang. Dalam hal ini penulis akan mengulas cara bermain secara individu maupun secara kelompok. Masing-masing kelompok memiliki 3 orang anggota atau lebih. Permainan ini dimainkan oleh anak di atas usia 8 tahun.

Tjahjaningtyas (2019: 93) asal mula terciptanya permainan tok kadal lubang adalah ketika anak-anak kaget melihat kadal hingga kadal melompat sangat jauh. Kemudian dibuatlah permainan yang mirip atau mneyerupai gerakan memukul kadal. Permainan ini sangat di sukai oleh anak sekolah dasar karena penuh dengan tantangan.

Alat dalam permainan tok kadal lubang berupa dua buah kayu bulat. Ketebalan kayu dengan diameter 3 cm, panjang kayu utama 40 cm dan anak tongkat 5cm. Kayu yang digunakan dalam permainan ini biasanya kayu nangka. Namun dengan perkembangan jaman kayu yang digunakan bisa kayu apa saja.

Cara bermain tok kadal lubang adalah dengan meletakkan anak kayu pada lubang atau di atas dua buah batu bata berjarak 5cm. Pemain mencongkel anak tongkat dengan kayu utama sejauh mungkin. Apabila anak tongkat tertangkap oleh penjaga yang meneriakkan “bal” maka pemain dianggap mati dan dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Jika tidak tertangkap maka anak tongkat dilempar ke pemukul yang disebut nyambit jika (kena) tertangkap anak tongkat  maka pemain akan mati dan giliran berjaga bila tidak (kena) tertangkap maka permainan dilanjutkan dengan cara menghitung menggunakan tongkat utama  ke arah lubang. Peraturan bermain tok kadal lubang secara kelompok adalah sebagai berikut :

  1. Para pemain dibagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 2-4 anak laki-laki atau perempuan.

  2.  Pimpinan dalam permainan tok kadal lubang disebut komandan.

  3. Sebelum bermain tok kadal lubang maka harus menyiapkan alat berupa kayu utama berbentuk bulat panjang dengan panjang 40 cm sebagai pengetok atau pemukul, dan kayu lain sepanjang 5 cm sebagai anak. Siapkan lubang tanah berukuran panjang 15 cm , lebar 3 cm dan kedalaman sekitar 2 cm yang diletakkan berjajar. Lubang ini dapat digantikan dengan dua buah batu bata yang diletakkan secara berjajar dengan jarak 3 cm.

  4. Sebelum permainan dimulai maka perwakilan kelompok atau yang disebut komandan melakukan suten untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemain dan siapa yang akan menjadi penjaga. Kelompok yang menang suten akan menjadi pemukul  sedangkan kelompok yang kalah akan menjadi penjaga.

  5. Kelompok yang menang suten meletakkan anak ke dalam lubang dengan posisi menonjol ke luar atau di atas batu bata, pemukul mencongkel anak dengan tongkat sehingga anak terlontar ke atas dan dipukul dengan keras sejauh-jauhnya. Setelah anak jatuh ke tanah maka hitunglah jumlah langkah jarak jatuhnya anak tongkat sampai ke lubang dengan menggunakan pengetok.

  6. Pemain pemukul berusaha jangan sampai anak tertangkap oleh penjaga di lapangan seberang lubang. Bila tertangkap ia dinyatakan mati dan harus digantikan oleh pemain berikutnya. Pemain yang berhasil menangkap anak mendapat nilai 25 langkah atau point sesuai perjanjian awal.

  7. Pemain akan berakhir dengan kemenangan kelompok yang berhasil mendapat nilai terbanyak.

Dalam cara memainkan tok kadal lubang dapat dimainkan secara beregu dan perorangan. Secara beregu telah diutarakan di atas. Secara perorangan permainan tok kadal lubang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  1. Pemain perorangan terdiri dari 3 anak. Pemain akan   melakukan hompimpah. Hompimpah dilakukan untuk menentukan pemain ke-1, ke-2 dan ke-3.

  2. Sebelum bermain tok kadal lubang maka harus menyiapkan alat berupa kayu utama berbentuk bulat panjang dengan panjang 40 cm sebagai pengetok atau pemukul, dan kayu lain sepanjang 5 cm sebagai anak. Siapkan lubang tanah berukuran panjang 15 cm, lebar 3 cm dan kedalaman sekitar 2 cm yang diletakkan berjajar. Lubang ini dapat digantikan dengan dua buah batu bata yang diletakkan secara berjajar dengan jarak 3 cm.

  3. Pemain ke-1 meletakkan anak ke dalam lubang dengan posisi menonjol ke luar atau di atas batu bata, pemukul mencongkel anak dengan tongkat sehingga anak terlontar ke atas dan dipukul dengan keras sejauh-jauhnya. Setelah anak tongkat jatuh ke tanah maka hitunglah jumlah langkah jarak jatuhnya anak tongkat sampai ke lubang dengan menggunakan pengetok.

  4. Pemain pemukul berusaha jangan sampai anak tongkat tertangkap oleh penjaga di lapangan seberang lubang. Bila anak tongkat tertangkap  maka ia dinyatakan mati dan harus digantikan oleh pemain berikutnya. Pemain yang berhasil menangkap  anak mendapat nilai 25 langkah atau point sesuai perjanjian awal.

  5. Pemain akan berakhir dengan kemenangan individu yang berhasil mendapat nilai terbanyak. Permainan tok kadal lubang akan berakhir bila disepakati bersama.

Permainan tok kadal lubang dari Betawi mengandung nilai-nilai luhur, diantaranya adalah cinta budaya lokal, mendekatkan anak-anak kepada alam, sportivitas, melatih kemampuan fisik seperti ketangkasan, bersosialisasi lewat permainan, kerjasama, setia kawan, kesabaran dan melatih kekompakan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DartiIsyanti/ ke 15: Menyusun buku Secara Sistematis

Darti Isyanti ke 30: Menulis buku mayor

Darti Isyanti/ Hari ke -1: Menulis setiap hari